Kamis, 26 Februari 2009

Pencemaran Minyak di Perairan Indonesia

By : Arief Wastono
Mahasiswa Geologi Unsoed
Pendahuluan
Laut merupakan suatu lahan yang kaya dengan sumber daya alam termasuk keanekaragaman sumber daya hayati yang kesemuanya dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi ditutup oleh perairan/lautan dan lebih dari 90% kehidupan biomasa di planet bumi hidup di laut (UNEP, 2004). Oleh karenanya lautan merupakan bagian penting dari kelangsungan hidup manusia, kita dapat bayangkan jika lautan kita tercemar/rusak sehingga sebagian dari biomasa itu tercemar. Sementara 60% populasi manusia bumi ini tinggal di 60 km dari sebuah pantai yang sangat bergantung pada hasil laut. Oleh karenanya semua komponen negara bertanggungjawab dan wajib melestarikan kondisi dan keberadaan laut sesuai wujudnya termasuk didalamnya mencegah pencemaran.
Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan dan proses di kapal, buangan industri ke laut, proses pengeboran minyak di laut, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi transportasi laut dan buangan pestisida dari pertanian. Namun sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal. Polusi dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi fokus perhatian dari masyarakat luas, karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut.
Badan Dunia Group of Expert on Scientific Aspects of Marine Pollution (GESAMP) mencatat sekitar 6,44 juta ton per tahun masuk kandungan hidrokarbon ke dalam perairan laut dunia [1].
Sumber tersebut antara lain: Transportasi laut sebesar 4,63 juta ton/tahun, instalasi pengeboran lepas pantai sebesar 0,18 juta ton/tahun dan sumber lain termasuk industri dan pemukiman sebesar 1,38 juta ton/tahun.

Tumpahan Minyak di Laut
Sumber dari tumpahan minyak di laut beragam sumbernya, tidak hanya berasal dari kecelakaan kapal tanker namun juga akibat beberapa operasi kapal dan bangunan lepas pantai.
Operasi Kapal Tanker
Produksi minyak dunia diperkirakan sebanyak 3 milyar ton/tahun dan setengahnya dikirimkan melalui laut. Setelah kapal tanker memuat minyak kargo, kapal pun membawa air ballast (sistem kestabilan kapal menggunakan mekanisme bongkar-muat air) yang biasanya ditempatkan dalam tangki slop. Sampai di pelabuhan bongkar, setelah proses bongkar selesai sisa muatan minyak dalam tangki dan juga air ballast yang kotor disalurkan ke dalam tangki slop. Tangki muatan yang telah kosong tadi dibersihkan dengan water jet, proses pembersihan tangki ini ditujukan untuk menjaga agar tangki diganti dengan air ballast baru untuk kebutuhan pada pelayaran selanjutnya. Hasil buangan dimana bercampur antara air dan minyak ini pun dialirkan ke dalam tangki slop. Sehingga di dalam tangki slop terdapat campuran minyak dan air. Sebelum kapal berlayar, bagian air dalam tangki slop harus dikosongkan dengan memompakannya ke tangki penampungan limbah di terminal atau dipompakan ke laut dan diganti dengan air ballast yang baru.
Tidak dapat disangkal buangan air yang dipompakan ke laut masih mengandung minyak dan ini akan berakibat pada pencemaran laut tempat terjadi bongkar muat kapal tanker.
Docking (Perbaikan/Perawatan Kapal)
Semua kapal secara periodik harus dilakukan reparasi termasuk pembersihan tangki dan lambung. Dalam proses docking semua sisa bahan bakar yang ada dalam tangki harus dikosongkan untuk mencegah terjadinya ledakan dan kebakaran. Dalam aturannya semua galangan kapal harus dilengkapi dengan tangki penampung limbah, namun pada kenyataannya banyak galangan kapal tidak memiliki fasilitas ini, sehingga buangan minyak langsung dipompakan ke laut. Tercatat pada tahun 1981 kurang lebih 30.000 ton minyak terbuang ke laut akibat proses docking ini [1].
Terminal Bongkar Muat Tengah Laut
Proses bongkar muat tanker bukan hanya dilakukan di pelabuhan, namun banyak juga dilakukan di tengah laut. Proses bongkar muat di terminal laut ini banyak menimbulkan resiko kecelakaan seperti pipa yang pecah, bocor maupun kecelakaan karena kesalahan manusia.
Bilga dan Tangki Bahan Bakar
Umumnya semua kapal memerlukan proses balas saat berlayar normal maupun saat cuaca buruk. Karena umumnya tangki ballast kapal digunakan untuk memuat kargo maka biasanya pihak kapal menggunakan juga tangki bahan bakar yang kosong untuk membawa air ballast tambahan. Saat cuaca buruk maka air balas tersebut dipompakan ke laut sementara air tersebut sudah bercampur dengan minyak. Selain air balas, juga dipompakan keluar adalah air bilga yang juga bercampur dengan minyak. Bilga adalah saluran buangan air, minyak, dan pelumas hasil proses mesin yang merupakan limbah.
Aturan Internasional mengatur bahwa buangan air bilga sebelum dipompakan ke laut harus masuk terlebih dahulu ke dalam separator, pemisah minyak dan air, namun pada kenyataannya banyak buangan bilga illegal yang tidak memenuhi aturan Internasional dibuang ke laut.
Scrapping Kapal
Proses scrapping kapal (pemotongan badan kapal untuk menjadi besi tua) ini banyak dilakukan di industri kapal di India dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Akibat proses ini banyak kandungan metal dan lainnya termasuk kandungan minyak yang terbuang ke laut. Diperkirakan sekitar 1.500 ton/tahun minyak yang terbuang ke laut akibat proses ini yang menyebabkan kerusakan lingkungan setempat.
Kecelakaan Tanker
Beberapa penyebab kecelakaan tanker adalah kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran dan tabrakan. Beberapa kasus di perairan Selat Malaka adalah karena dangkalnya perairan, dimana kapal berada pada muatan penuh. Tercatat beberapa kasus kecelakaan besar di dunia antara lain pada 19 juli 1979 bocornya kapal tanker Atlantic Empress di perairan Tobacco yang menumpahkan minyak sebesar 287.000 ton ke laut. Tidak kalah besarnya adalah kasus terbakarnya kapal Haven pada tahun 1991 di perairan Genoa Italia, yang menumpahkan minyak sebesar 144.000 ton [1].

Catatan atas Kasus Tumpahan Minyak di Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan yang diapit oleh dua benua menjadikan perairan Indonesia sebagai jalur perdagangan dan transportasi antar Negara. Banyak kapal-kapal pengangkut minyak maupun kargo barang yang melintasi perairan Indonesia yang menyebabkan negara kita sangat rentan terhadap polusi laut. Ditambah dengan posisi Indonesia sebagai penghasil minyak bumi, dimana di beberapa perairan dan pelabuhan Indonesia dijadikan sebagai terminal bongkar muat minyak bumi, termasuk juga bermunculannya bangunan pengeboran lepas pantai yang dapat menambah resiko tercemarnya perairan Indonesia. Karena itu di beberapa daerah yang terdapat terminal bongkar muat minyak di kategorikan oleh Pemerintah sebagai kawasan tingkat pencemaran tinggi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Lampung dan Sulawesi Selatan. Tabel 1 memperlihatkan beberapa kasus pencemaran laut akibat tumpahan minyak di Indonesia.
Dari rentetan kejadian yang tercantum dalam tabel 1, kita dapat melihat bahwa kecenderungan terjadinya polusi laut akibat tumpahan minyak semakin meningkat. Akibat kejadian ini banyak nelayan kita yang tinggal di sekitar kejadian tidak dapat melaut untuk mencari ikan dan penghasilan mereka semakin menurun. Pencemaran laut ini mengakibatkan matinya ikan-ikan laut dan atau berpindahnya ikan-ikan dari lokasi pantai. Sementara nelayan kita hanya memiliki fasilitas penangkapan yang seadanya, kapal-kapal mereka tidak dapat menangkap ikan lebih jauh dari pantai. Ironisnya lagi tidak jarang aspirasi masyarakat yang berada disekitar kejadian seringkali tidak terwakili dalam hal rehabilitasi dan konpensasi.

Tabel 1. Beberapa Kasus Tumpahan Minyak di Perairan Indonesia
Selat Malaka
Kandasnya kapal tanker Showa Maru yang menumpahkan minyak sebesar 1 juta barel minyak solar
Selat Malaka
tabrakan kapal Isugawa Maru dengan Silver Palace
Pelabuhan Buleleng Bali
Kecelakaan kapal tanker Choya Maru pada Desember menumpahkan 300 ton bensin.
Pelabuhan Lhokseumawe
Bocornya kapal tanker Golden Win yang mengangkut 1500 kilo liter minyak tanah
Selat malaka
Tabrakan kapal tanker Ocean Blessing dan MT Nagasaki Spirit yang menumpahkan 13000 ton minyak
Selat Malaka
Kandasnya Kapal Tanker Maersk Navigator
Pelabuhan Cilacap
Tabrakan kapal tanker MV Bandar Ayu dengan Kapal Ikan Tanjung Permata III
Natuna
Tenggelamnya KM Batamas II yang memuat MFO
Selat Singapura
Kapal Orapin Global bertabrakan dengan kapal tanker Evoikos
Tanjung Priok
Kandasnya kapal Pertamina Supply No 27 yang memuat solar
Cilacap
Robeknya kapal tanker MT King Fisher dengan menumpahkan sekitar 4000 barel
Batam
Kandasnya MT Natuna Sea dan menumpahkan 4000 ton minyak mentah
Tegal-Cirebon
Tenggelamnya tanker Stedfast yang mengangkut 1200 ton limbah minyak
Kepulauan Seribu
Tergenangnya tumpahan minyak di perairan Kepulauan Seribu
Palembang
Tabrakan antara tongkang PLTU-I/PLN yang mengangkut 363 kiloliter IDF dengan kapal kargo An Giang. Menyebabkan sungai Musi di sekitar kota Palembang tercemar
Kepulauan Riau
Kapal tanker Vista Marine tenggelam akibat cuaca buruk dan menumpahkan limbah minyak dalam tangki slop sebanyak 200 ton
Cilacap
Tumpahan Minyak oleh MT Lucky Lady yang memuat Syria Crude Oil sebanyak 625044 barel. Volume minyak yang tumpah ke perairan adalah sekitar 8000 barel dan menyebar 5 km sepanjang pantai
Pantai Indramayu
Tumpahan Minyak mentah dari Pertamina UP VI Balongan, tumpahan ini merusak terumbu karang tempat pengasuhan ikan-ikan milik masyarakat sekitar
Balikpapan
Tumpahan minyak dari Perusahaan Total E dan P Indonesia, membuat nelayan sekitar tidak dapat melaut dalam beberapa waktu
Teluk ambon
Meledaknya kapal ikan MV Fu Yuan Fu F66 yang menyebabkan tumpahnya minyak ke perairan
Sumber: Mass Media dan Pustaka [4] [7]

Pencegahan dan Penanggulangan
Pemerintah dalam hal ini instansi terkait seperti KLH, Pariwisata, Pendidikan dan Kebudayaan, Perindustrian dan Perdagangan, DKP, TNI AL, Kepolisian Departemen Perhubungan, PERTAMINA dan Pemerintah Daerah menjadi ujung tombak dalam pencegahan dan penanggulangan polusi laut ini. Banyak kasus-kasus seperti ini hanya menjadi catatan pemerintah tanpa penanggulangan tuntas. Sebagai contoh adalah kasus pencemaran di Pulau Seribu, dimana diketahui bahwa pencemaran ini sudah terjadi sejak tahun 2003 dan dalam kurun waktu 2003-2004 tercatat berlangsung 6 kali kejadian [2]. Namun sampai saat ini pemerintah belum mampu mengangkat kasus ini ke pengadilan untuk menghukum pelaku apalagi membayar ganti rugi kepada masyarakat sekitar. Ini menunjukkan lemahnya koordinasi antar instansi pemerintah dan kepolisian dalam menuntaskan suatu kasus. Penulis meyakini bahwa Indonesia memang tertinggal dari negara-negara lain dalam hal pencegahan dan penanggulangan bencana tumpahan minyak di laut ini. Penulis contohkan Jepang, dalam hal pencegahan dan penanggulangan bencana tumpahan minyak di laut, antara birokrasi, LSM, institusi penelitian dan masyarakat telah terintegrasi dengan baik. Kasus kandasnya kapal tanker milik Rusia Nakhodka (13.157 ton bermuatan 19.000 kilo liter heavy oil) pada Januari 1997 dapat dijadikan contoh keberhasilan negara ini dalam hal penanggulangan tumpahan minyak. Sekitar 6.240 kl tumpah di perairan Jepang dari Propinsi Shimane sampai Niigata. Seluruh aparat baik pemerintahan daerah dan pusat, pusat-pusat penelitian, universitas, LSM dan masyarakat bekerja keras saling membantu dalam penanggulangan bencana ini. Hanya dalam waktu 50 hari seluruh tumpahan dapat diselesaikan.

Diakui bahwa prosedur penanggulangan seperti: pemberitahuan bencana, evaluasi strategi penanggulangan, partisipasi unsur terkait termasuk masyarakat, teknis penanggulangan, komunikasi, koordinasi dan kesungguhan untuk melindungi laut dan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat menjadi poin utama dalam penanggulangan bencana ini.
Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan polusi laut akibat tumpahan minyak ini terdapat tiga faktor yang dapat dijadikan landasan yaitu
aspek legalitas
aspek perlengkapan
aspek koordinasi.
Aspek Legalitas
Suatu peraturan yang baik adalah peraturan yang tidak saja memenuhi persyaratan formal sebagai suatu peraturan, tetapi menimbulkan rasa keadilan dan kepatutan dan dilaksanakan/ditegakkan dalam kenyataan [3]. Undang-undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur jelas aspek-aspek pengelolaan dan sanksi bagi pelaku polusi di laut [6]. Namun pada kenyataan dilapangan, aparat hukum sangat sulit mencari bukti untuk dibawa ke pengadilan. Selain peraturan tentang lingkungan hidup juga tentang keselamatan dan pelayaran kapal diatur dalam UU No 21 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa setiap kapal yang beroperasi untuk melayani seluruh kegiatan transportasi laut harus berada dalam kondisi laik laut [5]. Dalam lingkup internasional, pada tahun 1954 badan maritim internasional (IMO, International Maritime Organization) menghasilkan konvensi internasional mengenai Pencegahan Pencemaran di Laut oleh Minyak (International Convention for the Prevention of Pollution of the Sea by Oil 1954), konvensi ini lalu diperbaharui pada tahun 1973 yang merupakan upaya awal dalam mengatasi dampak pencemaran di laut. Indonesia yang masuk dalam keanggotaan organisasi ini turut pula wajib melaksanakan aturan-aturan yang ditetapkan oleh IMO. Menjadi tugas pemerintah dan segenap komponen masyarakat untuk menegakkan peraturan-peraturan tersebut.
Tugas pemerintah ini harus juga diimbangi dengan dua faktor yaitu pertama adanya fasilitas yang memungkinkan untuk bergerak dinamis, dalam hal ini mencari dan mengumpulkan data lapangan tentang penyebab-penyebab terjadinya suatu kasus pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak di laut dan kedua adalah ketersediaan sumber daya manusia yang memadai.
Aspek Perlengkapan
Kita tahu bahwa pembersihan laut akibat tumpahan minyak sangat sulit dilakukan, baik dalam hal waktu, kerja yang terus menerus, maupun dalam hal segi biaya yang dibutuhkan. Tiga teknik yang direkomendasikan untuk penanggulangan tumpahan minyak ini yaitu penggunaan spraying chemical dispersants, pengoperasian slick-lickers, dan floating boom [1]. Sementara langkah selanjutnya adalah pembersihan total sisa-sisa minyak baik di permukaan laut ataupun di daerah pantai yang tercemar adalah dengan bioremediation seperti menyemprotkan nitrat dan phosphate ke tumpahan minyak untuk mempercepat kerja bakteri pengurai minyak serta menyemprotkan air/uap tekanan tinggi ke bagian tebing batu karang yang terkena tumpahan. Berkaitan dengan perlengkapan kapal, UU No 21/92 menyebutkan pula tentang perlengkapan kapal baik dalam operasi maupun penanggulangan kecelakaan (termasuk tumpahan minyak). Para produsen minyak dan gas bumi pun sudah memiliki protap (prosedur kerja) dan fasilitas penanggulangan tumpahan minyak yang cukup memadai untuk digunakan dalam penerapan Tier 1 (penanggulangan bencana tumpahan minyak yang terjadi dalam lingkup pelabuhan) dan Tier 2 (penanggulangan bencana tumpahan minyak yang terjadi diluar lingkungan pelabuhan). Penerapan Tier 2 dilakukan secara inter-connection dibawah koordinasi ADPEL (Administrasi Pelabuhan). Hal yang tidak kalah penting dalam aspek ini juga adalah pentingnya penguasaan prosedur dan teknik-teknik penanggulangan tumpahan minyak oleh pelaksana lapangan.
Aspek Koordinasi
Dalam hal penanggulangan polusi tumpahan minyak di laut, seluruh departemen/instansi terkait seperti yang disebutkan sebelumnya, LSM, dan unsur masyarakat harus dapat berkoordinasi untuk menanggulangi bahaya pencemaran ini. Koordinasi ini sangat penting dilakukan agar pencemaran yang terjadi dapat selesai diatasi sampai tuntas, dimana segenap komponen bahu membahu saling mengisi kekurangan dan saling tukar informasi. Beberapa tahun yang lalu Departemen Kelautan dan Perikanan memulai Gerakan Bersih pantai dan Laut (GBPL) sejak September 2003.
Gerakan ini bertujuan untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan laut yang biru dan pantai yang bersih pada lokasi yang telah mengalami pencemaran. Dengan gerakan ini penulis juga mengharapkan bukan hanya didukung oleh pemerintah dan masyarakat, namun juga didukung oleh para pengusaha minyak dan gas bumi yang beroperasi di Indonesia.
Penutup
Menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga kelestarian lingkungan laut kita, karena sebagian masyarakat kita sangat bergantung pada laut ini. Pencemaran laut akibat tumpahan minyak kian waktu kian menjadi kekhawatiran seluruh lapisan masyarakat atas kelanjutan laut kita dan ketersediaan lahan untuk hidup bagi nelayan kita. Oleh karenanya kegiatan monitoring dan kontrol menjadi sangat penting untuk mencegah dan menanggulangi bahaya pencemaran laut dari tumpahan minyak. Semua pihak instansi/departemen, LSM, TNI AL, Kepolisian harus melakukan koordinasi yang terus menerus. Upaya-upaya penanggulangan bencana tumpahan minyak di laut akan berjalan efektif manakala memenuhi tiga aspek yang telah dijelaskan diatas (legalitas, perlengkapan dan koordinasi) ditambah dengan ketersediaan anggaran dan pelatihan SDM berkelanjutan.








Referensi
✔ Clark R.B, 2003, Marine Pollution, Oxpord University Press, New York.
✔ Direktur Jenderal P2SDKP, 2004, Laporan Tahunan
✔ Husseyn Umar, 2003, Masalah Pembangunan dan Penegakan Hukum Kelautan di Indonesia, Seminar Pemberdayaan Perhubungan Laut Dalam Abad XXI, Jakarta.
✔ JICA-Dephub, 2002, The Study for The Maritime Safety Development Plan in Republic of Indonesia.
✔ Presiden RI, 1992, Undang-undang No. 21 Tentang Pelayaran
✔ Presiden RI, 1997, Undang-undang No. 23 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
✔ Sofyan, 2001, Desentralisai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Suatu Peluang dan Tantangan, Makalah Falsafah Sain, PPS

Tsunami.........oh tsunami

kenalan dengan Tsunami
By : Arif Wastono
Masyarakat Indonesia dalam tahun-tahun belakangan ini menjadi semakin akrab dengan istilah tsunami, terutama pasca peristiwa bencana tsunami Aceh dan Sumatera Utara di akhir tahun 2004. Meski sesungguhnya peristiwa hantaman tsunami tersebut bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia, namun dahsyatnya dampak yang ditimbulkan bencana alam tersebut (korban jiwa mencapai lebih dari 250.000 jiwa belum lagi kerugian materil dan psikis yang tak terhitung lagi jumlahnya) telah menorehkan trauma yang begitu mendalam bukan saja bagi masyarakat Aceh dan Sumut yang pada saat itu mengalami secara langsung, namun juga seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya. Bagaimanapun juga harus diakui, Indonesia yang dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah ternyata menyimpan potensi bencana alam yang "melimpah" pula. Terkait dengan tsunami, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, setidaknya ada 21 wilayah rawan terkena bencana tersebut di Indonesia, antara lain: Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung-Banten, Jawa Tengah Bagian Selatan, Jawa Timur Bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak-Yapen, Balikpapan, Sekurau, Palu, Talaud, Kendari. Apakah Tsunami Itu? Tsunami adalah serangkaian gelombang atau ombak yang ditimbulkan oleh perpindahan massa air dalam skala yang relatif sangat besar. Tsunami umumnya terjadi di laut atau samudera, di mana gelombang dapat bergerak dalam kecepatan mencapai 500 km/jam bahkan lebih dengan tinggi gelombang yang dapat mencapai hingga puluhan meter. Istilah tsunami sendiri berasal dari Bahasa Jepang "tsu" yang berarti pelabuhan dan "nami" yang artinya gelombang. Istilah ini diberikan oleh kaum nelayan di Jepang. Ketika pulang melaut seringkali mereka menjumpai keadaan pelabuhan dan area di sekitarnya telah porak-poranda akibat terjangan gelombang laut, padahal mereka sendiri tidak pernah menyadarinya saat sedang berada di tengah laut. Oleh karena itu mereka berasumsi bahwa gelombang besar tersebut hanya terjadi di pelabuhan, sehingga dinamakan "tsunami" atau ombak pelabuhan. Penyebab Tsunami Mulanya tsunami diasosiasikan dengan gelombang pasang (tidal waves), padahal meski besar kecilnya dampak tsunami terhadap wilayah di sepanjang garis pantai dipengaruhi oleh ketinggian pasang surut muka air laut, namun mekanisme terjadinya tsunami tidak memiliki kaitan sama sekali dengan peristiwa pasang surutnya air laut. Beberapa ilmuwan sempat pula menamai tsunami dengan istilah "gelombang seismik lautan" (seismic sea waves), akan tetapi istilah tersebut juga dapat dikatakan kurang tepat, mengingat tsunami tidak selalu berkaitan dengan mekanisme seismik atau kegempaan, melainkan dapat pula dihasilkan oleh penyebab yang bersifat non-seismik, seperti tanah longsor (baik di bawah maupun di atas permukaan laut), vulkanisme dan jatuhan meteorit, meski keduanya dapat dikatakan sangat jarang terjadi.
Secara umum, ada 4 (empat) penyebab utama yang dapat mencetuskan gelombang tsunami, di antaranya: 1. Tektonisme bawah laut 2. Erupsi gunungapi bawah laut 3. Tanah longsor di bawah atau di atas permukaan laut 4. Jatuhan material luar angkasa (meteor) Dari keempat poin di atas, gempa bumi merupakan yang paling sering menyebabkan tsunami. Di mana 90% tsunami yang pernah terjadi di muka bumi ini dipicu oleh aktifitas tektonisme bawah laut ini. Tektonisme bawah laut dapat menghasilkan pergerakan kerak bumi di bawah laut secara tiba-tiba –dapat berupa pengangkatan (uplift) atau penurunan (subsidence) lantai samudera— yang mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi kesetimbangan air yang berada di atasnya. Akibatnya terbentuklah gelombang sebagai akibat dari perpindahan massa air dalam skala yang sangat besar, yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan tujuan akhir untuk mencapai kondisi kesetimbangannya kembali. Untuk tsunami yang dicetuskan oleh tektonisme, sejumlah syarat harus dipenuhi, di antaranya:
· Pusat gempa (hiposentrum) berada di dasar laut dengan kedalaman kurang dari 60 Km.
· Magnitude gempa harus melebihi batas minimal sesuai dengan Persamaan Iida, M = 6.42 + 0.01 H, di mana H = kedalaman hiposenter. Dengan demikian paling tidak magnitude gempa harus sedikit di atas 6.42 skala Richter.
· Deformasi yang mengakibatkan gempa di dasar laut, mekanisme pergerakannya vertikal (dip-slip), seperti patahan naik (thrust fault) atau patahan normal (normal fault).
Gambar 1. Mekanisme pembentukan tsunami oleh tektonisme di bawah muka laut
Letusan gunungapi bawah laut dapat menciptakan gaya yang mengakibatkan pengangkatan kolom air sehingga menghasilkan tsunami. Pada tahun 1883 letusan Gunungapi Krakatau di Selat Sunda menciptakan gelombang tsunami yang dahsyat. Mengakibatkan 36.000 korban jiwa, ribuan kapal tenggelam dan beberapa pula kecil hilang. Longsoran di bawah laut yang biasanya merupakan dampak ikutan dari gempa bumi sebagaimana pula jatuhan material erupsi gunungapi di bawah laut dapat mencetuskan gelombang tsunami akibat terganggunya kesetimbangan posisi air. Jatuhan material luar angkasa juga dapat menyebabkan tsunami, seperti halnya longsoran tebing di atas permukaan laut. Agak berbeda dengan penyebab lainnya, terbentuknya tsunami dalam hal ini disebabkan oleh tabrakan dari atas permukaan yang mengganggu kesetimbangan air. Sebagai gambaran, film produksi Hollywood yang berjudul "Deep Impact" kurang lebih memperlihatkan mekanisme terjadinya tsunami akibat hantaman asteroid ke dalam samudera. Mekanisme Tsunami Kecepatan gelombang tsunami dipengaruhi secara langsung oleh kedalamannya. Semakin dangkal kedalaman air kecepatannya semakin menurun. Namun ketinggian gelombang akan semakin meningkat. Hal itu dimungkinkan, karena aliran energi (energy flux) pada gelombang tsunami, yang bergantung pada tinggi dan kecepatan gelombang, relatif hampir tetap (hanya berkurang sedikit saja). Jadi ketika semakin mendekati daratan, dataran pantai berperan sebagai kompresor energi, yang menekan air ke atas. Akibatnya kecepatan gelombang berkurang hingga 10 kali lipat dari kecepatan awal, namun tinggi gelombang meningkat hingga puluhan kali lipat dari ketinggian awal. Bersamaan dengan itu pula, panjang gelombang bertambah pendek. Karena itulah, seperti yang dialami oleh para nelayan di Jepang, tsunami tidak akan terasa di tengah lautan, namun semakin mendekati daratan ketinggian gelombang semakin besar dan mematikan. Tsunami umumnya merupakan serangkaian gelombang berkekuatan besar, bukan gelombang tunggal. Rangkaian gelombang tersebut datang secara simultan dengan rentang waktu 5 hingga 90 menit setelah gelombang pertama. Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami Tsunami tidak terjadi secara tiba-tiba. Biasanya sebelum datang tsunami, fenomena-fenomena tertentu akan berlangsung sebagai pertanda. Rentang waktu dari tanda-tanda tersebut menuju datangnya gelombang tsunami berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. Belajar dari kasus Aceh dan juga kasus Pangandaran baru-baru ini, tercatat bahwa tsunami datang sekitar 45 menit hingga 1 jam setelah gempa utama terjadi. Karena itulah, pemahaman terhadap tanda-tanda akan datangnya tsunami mungkin saja dapat menyelamatkan seseorang dari bencana. Beberapa hal yang menandakan akan terjadinya tsunami, antara lain:
1. Gempa bumi yang dirasakan di sekitar pantai,
2. Muka air pantai surut secara drastis dan tiba-tiba, sehingga biasanya ikan-ikan di sekitar pantai akan terjebak di daratan,
3. Suara dentuman keras mungkin terjadi diikuti oleh suara menderu seperti pesawat terbang,
4. Mungkin saja muncul cahaya berwarna kemerahan di sepanjang horizon atau disebut juga dengan aurora. Pancaran cahaya yang hanya berlangsung sesaat ini timbul karena perubahan perilaku Elektromagnetik Bumi akibat getaran gempa.
Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Tsunami Jika tsunami terjadi tak ada yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa kita selain menghindarinya sebisa mungkin. Beberapa hal yang dapat dilakukan seandainya terjadi tsunami adalah sebagai berikut:
· Jika berada di daratan (sekitar pantai):
o Tsunami umumnya diawali oleh gempa bumi. Bila kita merasakan getaran gempa saat berada di sekitar pantai, segeralah menghindar ke tempat-tempat yang lebih tinggi (misalkan ke atas bukit), JANGAN menunggu adanya peringatan, karena akan atau tidak akan terjadinya tsunami kita sama sekali tidak tahu.
o Hindari sungai yang mengarah atau bermuara ke laut pada saat bergerak menuju dataran tinggi.
o Jika dataran tinggi terlalu jauh untuk dicapai, lantai teratas bangunan-bangunan beton yang sangat tinggi dapat pula dijadikan alternatif untuk evakuasi. Meskipun demikian cara ini sangat TIDAK DIREKOMENDASIKAN, sebab resiko kemungkinan robohnya bangunan cukup besar.
o Jika gelombang pertama telah mereda (surut kembali), jangan bersegera turun ke dataran rendah, karena biasanya akan ada gelombang susulan yang bahkan dapat lebih besar daripada gelombang pertama, karena umumnya tsunami merupakan serangkaian gelombang, bukan gelombang tunggal.

· Jika berada di atas kapal atau perahu (di pelabuhan ataupun di tengah laut):
o Segera bergerak menjauh dari pantai ke arah lautan. Dengan kata lain jangan mendekati pantai, tapi arahkan kapal ke laut.
o Demikian pula jika berada di tengah laut dan mendapat kabar tentang tsunami, jangan mengarahkan kapal ke daratan.
Mitigasi Bencana Tsunami Tsunami tidak dapat dicegah, namun kita dapat meminimalisasi dampak yang diakibatkannya. Berbagai upaya yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Sebisa mungkin hindari mendirikan bangunan di dekat bibir pantai,
2. Membuat tembok pemecah gelombang, terutama di wilayah padat pemukiman. Resiko dari metode ini adalah jika kekuatan tsunami lebih besar dari kekuatan tembok tersebut, akan mengakibatkan runtuhnya tembok tersebut dan material hancurannya akan memperparah tingkat kerusakan jika terbawa oleh arus,
3. Memanfaatkan hutan bakau atau penanaman pohon-pohon kelapa di wilayah garis pantai yang dapat difungsikan sebagai pemecah gelombang. Keuntungan dari metode ini dibandingkan tembok pemecah gelombang adalah biaya yang lebih murah serta memiliki manfaat sampingan,
4. Jika lokasi dataran tinggi cukup jauh untuk dicapai, sebagai alternatif mungkin dapat dibuat bangunan tempat evakuasi darurat di sekitar pantai. Bangunan tersebut dapat berupa gedung tinggi yang sangat kuat (terhadap benturan tsunami maupun material-material padat yang terbawa arus), atau bisa juga berupa bunker bawah tanah yang kedap air,
5. Memberikan informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan bencana tsunami kepada masyarakat luas, utamanya yang tinggal di sekitar wilayah yang rawan akan bencana tersebut.
Kita memang tidak bisa "menjinakkan" tsunami, akan tetapi kita dapat mengenal serta mempelajarinya, sehingga kita mampu mengetahui kapan dia akan datang dan bagaimana cara menyelamatkan diri darinya.
Referensi:

Jumat, 20 Februari 2009

BUMI ( GEA/GAIA)

ARIF WASTONO

MAHASISWA GEOLOGI UNSOED

Bumi dikenali sebagai Earth dalam bahasa Inggris. Planet ketiga daripada delapan planet dalam Sistem tatasurya, Bumi diperkiran telah berusia selama 4,600 juta tahun. Jarak Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer.

Bumi mempunyai lapisan udara dan medan magnet yang dipanggil magnetosfera yang melindungi permukaan Bumi daripada angin surya, sinar ultraviolet yang berbahaya, dan radiasi dari angkasa luar. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian 700 kilometer dan yang selebihnya dianggap angkasa luar. Lapisan udara ini terdiri dari : Troposfera, Stratosfera, Mesosfera, Termosfera, dan Eksosfera.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, terletak di lapisan Stratosfera dan Mesosfera dan melindungi bumi daripada sinara ultraviolet. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah di antara -70°C sehingga 55°C bergantung kepada iklim sekitar. Sehari di Bumi 24 jam dan setahun di bumi 365.25 hari. Bumi mempunyai berat jenis seberat 59,760 juta juta ton, dengan luas permukaan 510 juta km persegi. Ketumpatan Bumi pada 5,500 kilogram setiap meter persegi digunakan sebagai unit perbandingan ketumpatan berbanding planet yang lain, dengan ketumpatan Bumi sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12,756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit asli yaitu bulan. 70.8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri daripada 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas lain. Bumi dianggarkan mempunyai teras dalam bumi yang terdiri daripada besi nikel beku setebal 1,370 kilometer dengan suhu mencapai 4,500°C, diselimuti pula oleh teras luar yang cair setebal 2,100 kilometer, diselimuti pula oleh mantel silika padu setebal 2,800 kilometer membentuk 83% isi padu bumi, dan akhir sekali diselimuti oleh kerak batu silika hampir 100 kilometer tebalnya.

Bumi terbentuknya lebih dari 4,5 milyard tahun yang lalu, bumi selalu mengalami perubahan baik disebabkan oleh faktor intern maupun ekstern. Gerakan material dalam bentuk sel-sel konveksi mantel,gerakan material ke atas dalam bentuk mantel plume dan proses magmatik lainnya bumi, vulkanismus, gejala kegempaan dan lain-lain. Dampak yang lain adalah terbentuknya sumber daya alam bumi seperti sumber daya mineral, sumber daya bahan fosil dan sumber daya alam lainnya.

Struktur Interior Bumi.

Telah diketaui bahwa bumi adalah salah satu planet bersama-sama dengan planet lain mengelingi matahari berbentuk bola agak agak elip,dengan jari-jari terbesar diekuator dan terkecil dikutub.Bumi bukanlah bola yang pejal,tetapi terdiri atas lapisan-lapisan yang memiliki sifet fisika dan sifat kimia yang berbeda –beda. Studi seismologi dengan menggunakan sifat-sifat gelombang gempa dengan teknologi muktakhir, selain dapat menentukan bidang-bidang batas antar perlapisan ,juga dapat mencitrakan bentuk struktur interior bumi secara detail.Strukturnya meliputi

1. Inti bumi :

a. Inti dalam

b. Inti luar

2. Selubung :

a. Litosfer

- Kerak Bumi

- Mantel

b. Astenosfir

c. Mesosfir

Inti Bumi ( Inti dalam dan inti luar )

Dalam inti bumi terdapat masa bumi วพ ~ 7000 km

Tidak merambat gelombang sekunder~ 2 lapisan

Inti dalam berfasa padat ( T >, P > )

Inti luar berfasa cair ( tebal 2000 km )

SELUBUNG

A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:

a.Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer kira-kira 3.470 km.

b.Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.

c.Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:

1.Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen granit andesit jenis-jenis batuan metamorf dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.

2.Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh log am logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km.

Kerak bumi

Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).

Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.

Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a. kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.

b. Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra

Mantel Bumi

Mantel Bumi (Mantel) terletak dibawah kerak bumi sampai kedalaman sekitar 2900 km, merupakan pembentuk 82% volume bumi dan merupakan 68% dari masa bumi. Secara lebih detail ini masih terbagi atas: Mantel atas ,zona transisi dan mantel bawah . Komponen utama pembentuk mantel adalah besi, oksigen,silikon dan magnesium.

B. Astenosfer

Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida. Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu.

C. Mesosfera

Mesosfera (Mesosphere) merupakan lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfera akan berkurangan dengan pertambahan altitud sehingga ke lapisan keempat termosfera. Zarah udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.

Mesosfera terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, manakala suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC).

Struktur Morfologi Bumi

Dalam struktur bumi, perlu dipelajari tentang kerak bumi, yang terutama tersusun oleh batuan, batuan tersusun oleh mineral-mineral. Agar dapat mengetahui batuan dengan baik, maka terlebih dahulu kita harus mempelajari tentang bantuan

1. Batuan pembentuk lithosfer

1. Batuan beku

2. Batuan Sedimen

3. Batuan Metamorf

Semua batuan pada mulanya dari magma.Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.

Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:

1.Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu :

a. batuan beku dalam

b. batuan beku luar

Untuk Mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
2.Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi

dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral

3.Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer

Pemanfaatan litosfer

Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosferbagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tamb kerak bumi sampai kedalaman

2. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.

.Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri. Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.

Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme,tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).

Tenaga Endogen

1..Gejala Vulkanisme

Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.

Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.

a.Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

1.Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.

2.Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.

3.Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).

4.Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.

b.Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi. Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:

1. Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api

2. Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.

3. Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.

Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.

Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

a.Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.

b.Gunung api maar.

Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.

C.Gunung api perisai

Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai

Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:

a. Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu

b. Lava dan lahar, berupa material cair.

c. Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.

Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:

a. Suhu di sekitar gunung naik.

b. Mata air mejadi kering

c. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)Mata air mejadi kering

d. Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan

e. Binatang di sekitar gunung bermigrasi.

Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:

a. Sumber air panas atau geiser

b. terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2

Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. bahkan dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah gunung berapi

Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.

Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kelimutu di Flores

Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain:

a. Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)

b. Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat

c. Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.

Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:

a. Gempa Bumi

yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.

b. Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.

c.Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada

2. Bentuk muka bumi akibat diatropisme

Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga ektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi.Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik (orogenesadan epiro genesa ).

Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.

1.Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak

Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.

2. Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetik negatif.

TIPS MEMPEROLEH BEASISWA

Oleh : Arif W Geologi UNSOED

Berikut ini adalah beberapa teknik-teknik
mendapatkan sekolah untuk jenjang S2 dan S3 'gratis' di luar negeri.

Pengantar

Bagaimana caranya bisa bersekolah 'gratis' di luar negeri. Perlu diberikan tanda kutip pada 'gratis' karena sebenarnya tidak 100% modal dengkul.
Dalam beberapa kasus, at least kita harus bekerja terlebih dahulu untuk
mengumpulkan uang untuk tiket pesawat + biaya hidup bulan pertama, dan situasi
mungkin tidak memungkinkan kita untuk berkeluarga terlebih dahulu.

Jenis beasiswa yang akan saya utarakan pertama adalah
jenis beasiswa yang kansnya tinggi untuk mendapatkannya. Biasanya beasiswa jenis
ini adalah beasiswa jenis riset, dan untungnya, hampir semuanya tanpa ikatan
dinas. Untuk beberapa jenis beasiswa, mereka lebih senang kalau sang pelamar
bekerja untuk institusi pendidikan, lembaga penelitian, atau LSM.

Satu rule of thumb yang patut dihayati adalah: 'kita
harus berkelat-kelit untuk mendapatkan beasiswa S2, tapi relatif jauh lebih
mudah untuk mendapatkan beasiswa S3'. Makanya jika Anda mengejar waktu,
sebaiknya ambil dulu S2 di Indonesia, sambil juga melamar S2/S3 di tempat lain.
Kalau dapat S2 gratis di luar negeri, ya yang di Indonesia ditinggal saja.

Daftar Beasiswa Berdasarkan Negara

Secara umum, beasiswa ini memiliki karakteristik:

  • tidak memiliki ikatan dinas sama sekali
  • mahasiswa harus mengerjakan penelitian sesuai
    minatnya, dan sekaligus sebagai thesisnya


1. Belanda

Sama persis dengan Jerman, hanya saja nama lembaga
penyalur informasi pendidikannya adalah Netherlands Education Center (NEC). Di Jakarta lokasinya di Gedung Patra Jl.Gatot Subroto, Kuningan. Kantornya
bersebelahan dengan kantor kamar dagang Belanda di Indonesia.

Sekolah di Belanda juga gratis, tapi yang international
programme biasanya tidak gratis. Pemerintah Belanda juga menyediakan skim
beasiswa yang saingannya lumayan banyak, namanya beasiswa TALIS.

NEC juga menyediakan informasi beasiswa tahunan yang
disediakan langsung oleh universitas-universitas di Belanda. Selain itu ada juga
program-program internasional yang berbahasa Inggris. Sayangnya untuk level S2
(Drs, Ir.), beasiswa kelas-kelas berbahasa Inggris itu biasanya cuma 1/2 uang
tution fee dan sulit mendapatkannya.

Untuk S3, gratis dan digaji, sama seperti Jerman.

Informasi lebih lanjut bisa hubungi:

Netherlands Education Centre
Citra Graha 7th floor, suite 703
Jl. Jend. Gatot
Subroto kav. 35-36
Jakarta 12950
Indonesia
Phone (62 21) 5200453, 5201085
Fax (62 21) 5200457
E-mail: necjkt@ibm.net


2. Kanada

Sama seperti Amerika Serikat, dan banyak diantara mereka
tidak memerlukan GRE Subject Test. Meskipun ada Canadian Education Centre (CEC)
di World Trade Center, Jl.Jendral Sudirman, tapi saya pikir cukup ke website
universitasnya saja.

3. Jerman

Di negara-negara Eropa daratan (excluding British),
biasanya tidak mengenal program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola
pendidikan Anglo-Saxon. Yang bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah
program-program politeknik. Nah, oleh karena itu lulusan S1 Indonesia harus
diupgrade agar sama dengan lulusan uni Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs),
Diplom (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar kesarjanaan ini sama dengan S2.

Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di
Jerman sama sekali tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki
sumber pendanaan untuk biaya hidup.

DAAD (www.daad.de) adalah lembaga Jerman yang menyediakan informasi
pendidikan dan juga informasi beasiswa di Jerman. Kantornya di Jakarta berlokasi
di Gedung Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman, di depan Depdikbud. Mereka memiliki
program beasiswa setiap tahun. Skim beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2,
S3, sandwich program, riset 3-6 bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket
pesawat disediakan. Kalau dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul.

Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens
besarnya 1200 DM. Tidak harus pegawai negeri.

Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau
untuk S3, setiap mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah
Anda lulus S2, Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada
profesor yang bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar. Tapi
tentu Anda akan butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket pesawat ke
Jerman.

Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di
Jerman, Belanda, Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi
teaching assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session
tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh menulis
paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau katakanlah
beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup.

Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara
yang di AS). Kirimkan pula statement of purpose dan research plannya. Kalau
perlu diskusikan dahulu research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya)
sebelum mendaftar ke universitasnya.

Isi research plan itu standar-standar saja: latar
belakang masalah, problem, metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan
memecahkan masalah tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan
gambaran apa yang akan Anda teliti.

Saya sarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di
Goethe Institute, karena paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa,
menggunakan bahasa Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang
beasiswa menjadi meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar
bahasa Belanda jadi gampang sekali.

Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya
tidak harus menggunakan bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor.
Hal ini karena tidak banyak orang yang mau mengikuti program S3, dan biasanya
universitas itu yang 'membutuhkan' mahasiswa S3. Cuma, untuk meningkatkan
probabilitas mendapatkan beasiswa, kenapa tidak belajar bahasa Jerman?

4. Amerika Serikat

Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat,
(katakanlah top 50 pada bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut
stipend, meskipun baru mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400,
tergantung lokasi. Yang jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima
stipend itu, juga tidak perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya
stipend adalah per semester, tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain
di universitas (mostly guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak
dapat assistantship untuk semester itu, ya pulang saja ke Indonesia dahulu.

Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau
menjadi teaching assistant atau research assistant. Teaching assistant bertugas
membantu proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di
lab untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam
kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti
membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi
riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih
diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).

Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal
yang hanya memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS,
mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan
menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa ybs sudah melampaui jenjang S2. Jadi bisa
ngerti sendirilah ... :-p

Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS,
biasanya mereka mengharuskan pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE
General Test resmi dari ETS (www.ets.org). Beberapa universitas terkemuka juga mengharuskan
mengambil GRE Subject Test, misalnya GRE Computer Science, GRE Biology, GRE
Economics, dan sebagainya. Di Jakarta, cabang ETS terletak di Menara Emporium,
Jl.Rasuna Said, Kuningan. Biaya TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau
punya TOEFL > 580 (standar nilai lama) dan GRE General Test > 1750 saya
sarankan pergi ke AS.

Bahkan, saya sarankan untuk mendaftar di top 20 jika
memiliki GRE > 1900. Go for it!

Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung
dari website universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada
pertanyaan dari mana sumber pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option untuk
'menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend assistantship'. Biaya
pendaftaran biasa antar US$30-$60.

Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat
statement of purpose. Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan
bahwa Anda layak dapat beasiswa. Anda harus menunjukkan 'kemampuan' Anda, jangan
malah merendahkan diri! Statement of purpose isinya:

  1. mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi
  2. bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan
    sedikit pengetahuan Anda mengenai 'trend' di bidang riset itu.
  3. mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu
  4. kalau sudah selesai mau jadi apa dan mau bekerja di
    mana (akademisi, industri, profesional, etc.) sebagai apa

Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan:

  1. kalau mungkin, tunjukkan bahwa Anda memiliki
    kompetensi di bidang itu (jadi memang ada baiknya dari sekarang Anda sudah
    memiliki bidang yang fokus).
  2. tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten pada mata
    kuliah S1 apa saja (jika jadi teaching assistant). Tapi jelaskan pula bahwa
    Anda bisa 'fleksibel'.

Karena biasanya statement of purpose itu harus singkat
dan lugas (sekitar 1/2 halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda menceritakan 2
point di atas di luar statement of purpose. Tapi kalau masih muat, ya masukkan
saja dalam statement of purpose.

Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan
terlebih dahulu bahwa bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang
kurang lebih sama di universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan
profesor tersebut, katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset. Tanyakan
pula apakah dia berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya. Jangan lupa cari
muka sedikit :-). Hal ini akan sedikit memperlicin jalan saat seleksi mahasiswa
baru. Sekedar info, biasanya universitas di AS tidak meminta research plan yang
kongkrit, karena baru saat di sana nanti merencanakan riset.

By the way, sebelum pergi ke AS, kita juga harus
memiliki persediaan uang selama satu bulan ($1500+), plus tiket pesawat ke
Amerika Serikat.(sekitar $700).

5. Austria & Swiss

Secara umum sama seperti Jerman. Tiap tahun kedutaan
Austria dan Switzerland juga menyediakan beasiswa, namun berbeda dengan Belanda
dan Jerman, mereka tidak menyediakan beasiswa S2 sama sekali. Yang mungkin
adalah gelar S2 dari Indonesia, tapi sandwich di sana (penelitian 6 bulan - 1
tahun). Tapi tentu masih mendapat sertifikat. Selain itu tentunya beasiswa dari
kedutaan Austria dan Switzerland juga ada yang untuk S3. Semuanya lengkap dengan
tiket pesawat dan ongkos hidup. Practically bisa dengan modal dengkul kalau
dapat beasiswanya.

Saat interview di kedutaan biasanya akan ditanya hal-hal
yang sama seperti dalam statement of purpose dan research plan. Di kedutaan
Swiss juga ada test bahasa, sekedar untuk menguji saja, toh nanti juga
disekolahkan di sekolah bahasa di Swiss sebelum masuk kuliah. Tergantung Anda
memilih sekolah di mana, ada universitas di Swiss yang berbahasa Perancis,
seperti misalnya di Geneva. Tapi kalau di sebelah utara dan timur, umumnya
berbahasa Jerman.

Anda juga bisa daftar langsung ke universitas yang
bersangkutan, terutama untuk program S3, dengan cara sama seperti Jerman &
Belanda. Gratis dan digaji juga.

E-mail kedutaan besar Swiss (di Jl.Rasuna Said, dekat
Erasmus Huis): swiemjak@rad.net.id


6. Jepang

Sebenarnya kalau sampai di Jepang sana, cukup banyak
beasiswa, namun sayangnya tidak banyak yang full membiayai uang kuliah dan biaya
hidup. Bahkan untuk S3 saja juga harus bayar.

Pemerintah Jepang menyediakan juga beasiswa Monbusho
kepada orang-orang Indonesia. Ada dua jenis beasiswa Mombusho. Yang pertama
pelamar harus pegawai negeri atau dosen. Melalui jalur ini, pelamar kalau lolos
seleksi akan dicarikan pembimbing/profesor yang cocok sesuai minat. Sedangkan
yang satu lagi sang pelamar harus aktif mencari sang profesor, dan menanyakan
apakah si profesor tersebut bersedia menjadi pembimbing riset pelamar. Klik di
sini untuk informasi lengkap mengenai beasiswa Monbusho.

Di kedutaan Jepang Jl.MH Thamrin, terdapat perpustakaan
yang berisi informasi pendidikan tinggi di Jepang.

Informasi mengenai beasiswa di Jepang di bawah ini saya
dapatkan dari rekan saya Rahmat:

a. INPEX Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang.
Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya
diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang.
Pendaftaran dibuka dari tanggal 1 Agustus dan deadline penyerahan dokumen
tanggal 15 Nopember. Besarnya beasiswa 160.000 yen/bulan. Uang kuliah, uang
pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung semua oleh
sponsor. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut :
14 F Ebisu Neorato 4-1-18 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013
JAPAN

b. The OKAZAKI Kaheita International Scholarship
Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang.
Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya
diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang.
Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut :
3-2-5 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013 JAPAN

c. The Hitachi Scholarship

Beasiswa ini bisa untuk S2 ataupun S3. Syaratnya harus
alumni dari ITB, UI, UGM, IPB dan formulir bisa diambil dan ditanyakan dari
rektorat masing-masing universitas tsb diatas. Beasiswa ini juga mengcover tiket
pp Indonesia - Jepang, uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk,
perumahan ditanggung juga, dan uang beasiswa 180.000 yen/bulan.
Informasi lebih
lanjut bisa di dapat di :
1-5-1 Marunouchi,
Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 JAPAN

d. Matsushita Electric Industrial Co., Ltd

> Panasonic Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2
di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Pendaftaran
dibuka bulan February - Maret. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia -
Jepang. Uang kuliah, uang
pendaftaran, uang ujian masuk
ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 200.000 yen/bulan.
Informasi lengkap lihat di
href="http://www.panasonic.co.id/">http://www.panasonic.co.id/
atau kontak e-mail :
href="mailto:PAN11311@pas.mei.co.jp">PAN11311@pas.mei.co.jp
Panasonic
Scholarship, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd
1006 Kadoma Osaka, 571-8501 JAPAN

e. Beasiswa dari Aichi Prefecture, Aichi
Scholarship

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang.
Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Deadline penyerahan application 20
Mei. Syarat yang harus dipenuhi, Universitas yang dipilih harus berada di Aichi
Prefecture. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh
sponsor, uang beasiswa 185.000 yen/bulan.
Informasi lebih lanjut bisa di dapat
di : Aichi Prefectural Office, 3-1-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoya-shi, Aichi
460-01 JAPAN

f. The Japan Securities Scholarship Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang.
Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Application dari bulan Januari sampai
Mei. Beasiswa mengcover tiket pesawat, Uang kuliah, bantuan biaya perumahan
(apartemen), dan uang beasiswa bulanan sebesar 120.000 yen. Beasiswa ini
diberikan buat jurusan Social Science, Humanities. Informasi lebih lanjut bisa
di dapat di :
Tokyo Shoken Building
5-8 Kayabacho, 1-chome, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo
103-0025 JAPAN


7. Singapura

Singapura memiliki dua universitas 'negeri', yakni
National University of Singapore (NUS), dan yang lebih baru yakni Nanyang
Technological University (NTU). Memang harus diakui bahwa NUS bukan sekolah
'bule' (meskipun banyak pengajarnya dari manca negara), tapi peringkat NUS
selalu berada di top 10 universitas di Asia, dan selalu diatas seluruh
universitas Australia. Meskipun untuk orang awam seolah-olah tidak membanggakan
(karena bukan sekolah bule), namun reputasi internasional NUS memudahkan
mahasiswanya dan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi lagi.

Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Singapura
melalui kedua universitas itu ada yang berbasis coursework (sulit masuknya,
saingannya ketat dari seluruh ASEAN), dan ada lagi yang berbasis riset S2/S3
(lebih mudah). Untuk mendapatkan beasiswa berbasis riset, dalam formulir
pendaftaran (download dari www.nus.edu.sg atau www.ntu.edu.sg) juga lampirkan proposal riset (research plan). Bahkan
kadang-kadang bisa tanpa proposal riset, dengan cara bercakap-cakap dengan
profesornya terlebih dahulu (via e-mail) dan meminta sang profesor memberikan
alternatif research plan. Pokoknya asal menunjukkan minat melakukan
penelitian.

Beasiswa (gaji) bulanan yang diterima adalah SG$1400,
tanpa tiket pesawat (kecuali yang ASEAN scholarship). Biaya hidup bulanan (hidup
enak) sekitar SG$1000, jadi masih bisa menabung SG$400 per bulannya.

8. Australia & Inggris

Seperti
kita ketahui Australia menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang saingannya
berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia adalah IDP, berlokasi di
Jl.Rasuna Said.

Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3
tahunan (British Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut
bisa didapatkan di British Council, Widjojo Centre. Beasiswa diberikan kepada
80% pegawai negeri dan 20% swasta.

Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council
tersebut juga sering ada pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya
hampir semua beasiswa tersebut parsial (misalnya 1/2 uang tuition).

Australia dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal
pelit dalam soal beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya,
mereka mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada
program beasiswa, saingannya banyak sekali.

Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada
jalan. Beberapa universitas di Australia, menyalurkan beasiswa riset dari
pemerintah Australia untuk jenjang S2/S3 terbatas kepada pelamar internasional
(bukan AusAID), termasuk biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost).
Hanya saja saingannya lumayan banyak, meskipun tidak seketat AusAID. Dalam
formulir pendaftaran yang biasanya bisa didownload langsung dari website
universitas, jangan lupa cantumkan statement of purpose dan research plan.

Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program
bachelor di Australia (mungkin saat itu mereka sedang kekurangan dosen),
sekaligus mengambil program S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi tenaga
peneliti, sekaligus mengambil S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja membujuk
mereka agar mau mengambil kita. Manfaatkan kunjungan-kunjungan lembaga
pendidikan Australia ke Indonesia untuk merekrut mahasiswa S1, untuk mencari
kemungkinan S3 sekaligus bekerja di universitas itu.

Kemudian University of Cambridge (href="http://www.cambridge.ac.uk">www.cambridge.ac.uk)
juga menyediakan beasiswa lepasan tanpa ikatan dinas.